GUNUNG LAWU yang berada di perbatasan
Jawa Tengah dan Jawa Timur ditengarai banyak dihuni makhluk gaib. Namun
ada di antara mereka yang kesasar di Lawang Sewu sejak 450 tahun lalu,
yakni Abdi Dua Lawu. Menurut Mbah Bejo, dhemit ini suka bikin onar dan
mengacau sampai sekarang.
Wajahnya memang tidak menakutkan, tapi
kemana-mana selalu membawa parang. Sehingga penampakannya sering membuat
takut yang melihat. Setelah dia berbuat onar atau usil biasanya akan
cepat menghilang, karena takut bila ada yang menyiksanya dengan membaca
ayat-ayat Alquran.
Demit Abdi Dua Lawu menempati tangga penghubung bangunan sebelah utara dan tangga beton menuju lantai dua.
Ketika dilukis, dia sedang duduk bersila
di lantai dua dekat tangga. Cara berpakaian selalu rapi dan memakai
sorban putih kesayangannya. Setiap bulan Suro akan kembali ke Gunung
Lawu untuk menambah ilmunya. Demit ini bisa diminta bantuan mencarikan
barang yang hilang.
Makhluk alam gaib yang menjadi penghuni
gedung Lawang Sewu tidak hanya dari gunung, tetapi juga ada yang asli
dari Pantai Selatan. Mereka yang pindah ini biasanya mendapat izin untuk
‘turun gunung’ dari penguasa setempat. Seperti Nyai Harjilah Rubiah,
yang asalnya dari Pantai Selatan.
Dia memakai jarit dan kebaya adalah ciri
khas Nyai Harjilah, yang aslinya memang dari Jawa. Wajahnya ayu, kalau
berdandan suka memakai wewangian yang harum semerbak. “Biasanya, bau
wangi akan muncul lebih dulu sebelum sosok pemakainya muncul,” kata Mbah
Bejo Selama berada di Lawang Sewu, Nyai Harjilah yang suka mendengar
suara gamelan berada di lobi utama. Seringkali menampakan diri
hilir-mudik sambil menenteng tas kecil yang biasanya dibawa wanita saat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar